Gunadarma

Jumat, 19 Februari 2010

artikel usability

Artikel ini mengenai 100 cara cara membuat website lebih mudah dinikmati pengunjung. Sy menyukai topik ini karena percaya design itu tidak harus cantik tapi pintar. Prinsip ini biasa dikenal sebagai usability. Artinya, kita sebagai designer belajar mendesain bukan untuk diri sendiri atau pun orang se profesi. Kita mendesain bagi siapa saja, terutama untuk mereka yg tidak mengenal IT dan belum terbiasa browsing internet. Berikut ini adalah beberapa hal yg sy tau berdasar pengalaman menjadi blogger dgn blog yg (anehnya) memiliki pembaca hahahah. Sementara ide lain berasal dari penelitian kecil kecilan via google analytic. Dan sisanya dari bacaan online dan diskusi offline dengan teman. Prinsip usability ini bersifat relatif. Jadi bisa menjadi tata cara yg benar. Akan tetapi bisa juga menjadi sesuatu yg debatable.
100 perinsip website usability yg sy yakini :

1.User akan melihat teks sebelum melihat gambar Aneh memang tapi beginilah adanya psikologi pembaca online. Kebanyakan orang membuka halaman website untuk mendapatkan informasi berupa teks dan bukannya gambar.
2.Fokus mata user dimulai dari sudut kiri atas halaman web Tidaklah mengherankan hal ini sebenarnya karena pada dasarnya orang orang yg menulis tulisan latin itu membaca dari kiri ke kanan. Jadi, gerakan mata saart membaca konten online juga mengikuti pattern ini. Mereka membaca sesuai gaya tulisan. Tentu saja, hal ini berlaku terbalik bila tulisan dalam huruf arab dan huruf kanji. Orang arab dan orang jepang akan mengikuti pattern baca yg berbeda pula.
3. Mulanya gerakan mata dimulai dari kiri atas sampai bagian atas terbaca sebelum bergerak ke bawah dan akhirnya ke samping kanan Umumnya user itu membaca dgn cepat. Atau istilah usabilitynya, scanning. Pembaca menscan halaman web mengikuti pattern yg mirip huruf F. Dimulai dari sudut kiri dan dinajutkan menscan keseluruhan header dan akhirnya kembali ke bagian kiri dan kemudian ke samping kanan. Begitu seterusnya sampai ke bagian bawah. Oelh karenanya, kita hrus meletakkan headline, sub headline, list daftar, highlight text pada bagian ini agar pembaca lebih mudah menemukannya.
4. Pembaca mengabaikan banner Pembaca itu pintar. Mereka tau mana yg merupakan iklan dan mana sekedar promosi. Jadi bila iklan online itu adalah sumber pemasukan website, maka harus diperhatikan psikologi ini. Salah satu kesimpulan Penelitian eye tracking adalah pengunjung mengabaikan iklan dan segala yg memiliki ciri yg sama dengannya.
5. Teks dgn Formatting dan Fonts yg keren itu rutin diabaikan Kebanyakan user berasumsi kalau mereka itu iklan dan tidak memiliki informasi yg mereka butuhkan.
Malah, penelitian membuktikan kalau pengunjung sukar menemukan informasi pada teks berwarna berukuran besar karena alam sadar mereka menguruh untuk mengabaikan teks tsb.visual mereka mengabaikannya. Oleh karenanya, pertahankan jalur baca imajiner situs kita dan hindari kemungkinan hal hal yg tidak penting menjadi pengalih perhatian pembaca. Siapapun pasti tidak ingin adanya distraksi saat baca kan ?
6. Tampilkan angka dengan angka (dan bukan huruf)
Kayaknya bagi siapapun, lebih mudah untuk menemukan informasi dalam sebuah website bila kita menulis dalam format angka dan bukannya huruf. Apalagi, umumnya user itu scanning dan bukan baca perlahan lahan. Jadi usahakan agar mereka mudah menemukan apa yg bisa membuat mereka tetap tertarik untuk membaca.
7. Ukuran Font mempengaruhi prilaku baca pembaca Apakah kamu ingin mengubah psikologi baca pengunjung ? Maka ubah ukuran font. Seandainya konten memiliki font kecil maka pembaca akan lebih fokus membaca.Sementara, bila teks memiliki font besar maka pembaca cenderung scanning (membaca cepat). Tergantung kebutuhan, kamu perlu menimbang apakah konten kamu itu lebih cocok untuk dibaca perlahan atau cepat. Tapi itninya tetap sama, yaitu kamu harus menyediakan konten berkualitas.
8. Pengunjung sudi baca subtitle bila menarik.Jangan membuat headline demi mentaati skema penulisan tertentu. Misalnya yg biasa ada di penulisan ilmiah yg selalu dimulai dgn title abstrak dan diakhiri dgn seubheadline referensi. Kita harus memastikan kalau subheadline kita itu menarik dan relevan.
9. Umumnya pembaca cuma scan bagian bawah halaman Selalu ingat pattern F dan bukannya pola huruf E. Iser jarang menyentuh bagian bawah seperti footer. Oleh karenanya bila hendak mendesain bagian footer, kita harus memperhatikan kemudahan menemukan informasi di bagian terpojok halaman web ini.
10. Paragraph pendek lebih bagus daripada yg panjang Informasi harus didesain untuk bisa dibaca cepat. Otomatis paragraph pun harus pendek pendek mengikuti tuntutan ini. Satu satunya alasan menulis panjang lebar adalah bila konteks memungkinkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar