Gunadarma

Senin, 22 Februari 2010

artikel global warming

bicara global warming


Pemanasan Global, Tragedi Peradaban Modern
5 Juni 2006 (Hari Lingkungan Hidup Sedunia)

Pada tanggal 5 Juni 2007, negara-negara seluruh dunia umumnya memperingatnya sebagai Hari Lingkungan Hidup. Pemanasan global yang berakibat pada perubahan iklim (climate change) belum menjadi mengedepan dalam kesadaran multipihak. Pemanasan global (global warming) telah menjadi sorotan utama berbagai masyarakat dunia, terutama negara yang mengalami industrialisasi dan pola konsumsi tinggi (gaya hidup konsumtif). Tidak banyak memang yang memahami dan peduli pada isu perubahan iklim. Sebab banyak yang mengatakan, memang dampak lingkungan itu biasanya terjadi secara akumulatif. Pada titik inilah masalah lingkungan sering dianggap tidak penting oleh banyak kalangan, utamanya penerima mandat kekuasaan dalam membuat kebijakan.

Perubahan iklim akibat pemanasan global (global warming), pemicu utamanya adalah meningkatnya emisi karbon, akibat penggunaan energi fosil (bahan bakar minyak, batubara dan sejenisnya, yang tidak dapat diperbarui). Penghasil terbesarnya adalah negeri-negeri industri seperti Amerika Serikat, Inggris, Rusia, Kanada, Jepang, China, dll. Ini diakibatkan oleh pola konsumsi dan gaya hidup masyarakat negera-negara utara yang 10 kali lipat lebih tinggi dari penduduk negara selatan. Untuk negara-negara berkembang meski tidak besar, ikut juga berkontribusi dengan skenario pembangunan yang mengacu pada pertumbuhan. Memacu industrilisme dan meningkatnya pola konsumsi tentunya, meski tak setinggi negara utara. Industri penghasil karbon terbesar di negeri berkembang seperti Indonesia adalah perusahaan tambang (migas, batubara dan yang terutama berbahan baku fosil). Selain kerusakan hutan Indonesia yang tahun ini tercatat pada rekor dunia ”Guinnes Record Of Book” sebagai negara tercepat
yang rusak hutannya.

Menurut temuan Intergovermental Panel and Climate Change (IPCC). Sebuah lembaga panel internasional yang beranggotakan lebih dari 100 negara di seluruh dunia. Sebuah lembaga dibawah PBB, tetapi kuasanya melebihi PBB. Menyatakan pada tahun 2005 terjadi peningkatan suhu di dunia 0,6-0,70 sedangkan di Asia lebih tinggi, yaitu 10. selanjutnya adalah ketersediaan air di negeri-negeri tropis berkurang 10-30 persen dan melelehnya Gleser (gunung es) di Himalaya dan Kutub Selatan. Secara general yang juga dirasakan oleh seluruh dunia saat ini adalah makin panjangnya musim panas dan makin pendeknya musim hujan, selain itu makin maraknya badai dan banjir di kota-kota besar (el Nino) di seluruh dunia. Serta meningkatnya cuaca secara ekstrem, yang tentunya sangat dirasakan di negara-negara tropis. Jika ini kita kaitkan dengan wilayah Indonesia tentu sangat terasa, begitu juga dengan kota-kota yang dulunya dikenal sejuk dan dingin makin hari makin panas saja. Contohnya di Jawa Timur
bisa kita rasakan adalah Kota Malang, Kota Batu, Kawasan Prigen Pasuruan di Lereng Gunung Welirang dan sekitarnya, juga kawasan kaki Gunung Semeru. Atau kota-kota lain seperti Bogor Jawa Barat, Ruteng Nusa Tenggara, adalah daerah yang dulunya dikenal dingin tetapi sekarang tidak lagi.

Meningkatnya suhu ini, ternyata telah menimbulkan makin banyaknya wabah penyakit endemik “lama dan baru” yang merata dan terus bermunculan; seperti leptospirosis, demam berdarah, diare, malaria. Padahal penyakit-penyakit seperti malaria, demam berdarah dan diare adalah penyakit lama yang seharusnya sudah lewat dan mampu ditangani dan kini telah mengakibatkan ribuan orang terinfeksi dan meninggal. Selain itu, ratusan desa di pesisir Jatim terancam tenggelam akibat naiknya permukaan air laut, indikatornya serasa makin dekat saja jika kita tengok naiknya gelombang pasang di minggu ketiga bulan Mei 2007 kemarin. Mulai dari Pantai Kenjeran, Pantai Popoh Tulungagung, Ngeliyep Malang dan pantai lain di pulau-pulau di Indonesia.

Untuk negara-negara lain meningkatnya permukaan air laut bisa dilihat dengan makin tingginya ombak di pantai-pantai Asia dan Afrika. Apalagi hal itu di tambah dengan melelehnya gleser di gunung Himalaya Tibet dan di kutub utara. Di sinyalir oleh IPCC hal ini berkontribusi langsung meningkatkan permukaan air laut setinggi 4-6 meter. Dan jika benar-benar meleleh semuanya maka akan meningkatkan permukaan air laut setinggi 7 meter pada tahun 2012. Dan pada 30 tahun kedepan tentu ini bisa mengancam kehidupan pesisir dan kelangkaan pangan yang luar biasa, akibat berubahnya iklim yang sudah bisa kita rasakan sekarang dengan musim hujan yang makin pendek sementara kemarau semakin panjang. Hingga gagal panen selain soal hama, tetapi akibat kekuarangan air di tanaman para ibu-bapak petani banyak yang gagal.

Lantas dengan situasi sedemikian rupa apa yang dibutuhkan oleh dunia kecil “lokal” dan kita sebagai individu penghuni planet bumi? Yang dibutuhkan adalah REVOLUSI GAYA HIDUP, sebab dengan demikian akan mengurangi penggunaan energi baik listrik, bahan bakar, air yang memang menjadi sumber utama makin berkurangnya sumber kehidupan.

Selain itu perlunya melahirkan konsesus yang membawa komitmen dari semua negara untuk menegakkan keadilan iklim. Seperti yang sudah dilakukan oleh Australia yang mempunyai instrumen keadilan iklim, melalui penegakan keadilan iklim dengan membentuk pengadilan iklim. Dimana sebuah instrumen yang mengacu pada isi Protokol Kyoto yang menekankan kewajiban pada negara-negara Utara untuk membayar dari hasil pembuangan emisi karbon mereka untuk perbaikan mutu lingkungan hidup bagi negara-negara Selatan.

Dalam praktek yang lain saatnya kita mulai menggunakan energi bahan bakar alternatif yang tidak hanya dari bahan energi fosil, misalnya untuk kebutuhan memasak. Menggunakan energi biogas (gas dari kotoran ternak) seperti yang dilakukan komunitas merah putih di Kota Batu. Desentraliasasi energi memang harus dilakukan agar menghantarkan kita pada kedaulatan energi dan melepas ketergantungan pada sentralisasi energi yang pada akhirnya harganya pun makin mahal saja.

Sedangkan untuk para pengambil kebijakan harusnya mengeluarkan policy yang jelas orientasinya untuk mengurangi pemanasan global. Misalnya menetapkan jeda tebang hutan di seluruh Indonesia agar tidak mengalami kepunahan dan wilayah kita makin panas. Menghentikan pertambangan mineral dan batubara seperti di Papua, Kalimantan, Sulawesi, hal ini bisa dilakukan dengan bertahap mulai dari meninjau ulang kontrak karyanya terlebih dahulu. Selanjutnya kebijakan progressive dengan mempraktekkan secara nyata jeda tebang dan kedaulatan energi harus dilakukan jika kita tidak mau menjadi kontributor utama pemanasan global.

Iklim memang mengisi ruang hidup kita baik secara individu maupun sosial, maka tidak mungkin menegakkan keadilan iklim tanpa melibatkan kesadaran dan komitmen semua pihak. Bahwa tidak bisa dibantah, kita hidup dalam ekosistem dunia “perahu” yang sama, sehingga jika ada bagian yang bocor dan tidak seimbang, sebenarya ini merupakan ancaman bagi seluruh isi perahu dan penumpangnya. Maka merevolusi gaya hidup kita untuk tidak makin konsumtif sangat mendasar dilakukan sekarang juga oleh seluruh umat manusia. Sebab dengan begitu kita bisa menempatkan apa yang kita butuhkan bisa ditunda tidak, yang harus kita beli membawa manfaat atau tidak dan apakah yang kita beli bisa digantikan oleh barang yang lain yang ramah lingkungan?

Ini semua adalah cerminan bagi mereka yang berusaha dan sadar sepenuh hati demi keberlanjutan kehidupan sosial (sustainable society) yang berkeadilan secara sosial, budaya, ekologis dan ekonomi. Inilah tindakan nyata untuk meraih kedaulatan energi dan melepaskan ketergantungan terhadap energi fosil yang sekarang telah dikuasai oleh korporasi modal. Sekarang siapapun bisa memilih, mau jadi kontributor pemanasan global yang berdampak pada perubahan iklim dan suhu yang makin panas? Atau mau menjadi bagian dari pelaku ”penyejukan global” dengan mengubah pola konsumsi dan gaya hidup dari sekarang juga? Selamat Hari Lingkungan Hidup Sedunia. Mari bertindak nyata untuk masa depan bersama.
(dikutip dari http://www.walhi.or.id/kampanye/energi/iklim)



Global Warming Competition, membangun kesadaran peduli pemanasan global
S.T. Jahrin - 14 Aug 2007 17:53

Efek dari pemanasan global (global warming) atau meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi yang diakibatkan oleh meningkatnya jumlah emisi gas rumah kaca di atmosfer sudah mulai terasa. Di antaranya iklim yang tidak menentu, kenaikan suhu yang ekstrim di beberapa daerah, mencairnya es di kutub yang mengakibatkan meningkatnya permukaan air laut, meningkatnya intensitas terjadinya badai, sulitnya mendapatkan air bersih, munculnya berbagai penyakit baru, dan juga hilangnya 1000 spesies dalam waktu yang relatif singkat.

Indonesia menjadi salah satu kontributor yang besar terhadap pemanasan bumi dengan pembakaran hutannya. Namun, pemanasan bumi adalah masalah bagi semua negara tidak hanya Indonesia. Nasib bumi ada di tangan setiap insan yang hidup di muka bumi. Oleh karenanya, diperlukan kesadaran dari setiap orang untuk menyelamatkan bumi.

Kenyataan menggambarkan sosialisasi terhadap bahaya dari pemanasan global dan bagaimana melakukan aktivitas-aktivitas untuk meminimalkan efek pemanasan global sangatlah kurang. Hal ini terlihat dari kurangnya aktivitas yang mencerminkan usaha untuk mengurangi dampak pemanasan global, seperti kurangnya program-program Corporate Social Responsibility (CSR) yang mengedepankan perlindungan alam dari kerusakan. Akibatnya publik, baik individu maupun corporate kurang paham dengan permasalahan yang terjadi.

"Padahal ini seharusnya menjadi kebutuhan dari publik untuk mengetahui informasi tersebut, sebagai salah satu makhluk yang akan mengalami dampak dari pemanasan global," kata Garin Nugroho dalam acara Workshop and Lounching Global Warming Competition, di Teater Kecil Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Senin (13/08).

Berkaitan dengan hal tersebut, Kementerian Negara Lingkungan Hidup (KLH), Sinar Mas Forestry, Ekatjipta Foundation dan SET Film Workshop menyelenggarakan workshop dan kompetisi tentang iklan layanan masyarakat, film dokumenter, poster dan foto dalam rangka kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-62 dengan tema merdeka dari kerusakan lingkungan.

Kompetisi ini akan memperebutkan Piala Menteri Negara Lingkungan Hidup dan Sinar Mas Award dengan total hadiah 140 juta rupiah.

Workshop dan kompetisi ini diharapkan dapat menjadi sarana bagi setiap orang untuk menuangkan ide kreatifnya dalam mendukung dan mengkampanyekan pencegahan meningkatnya pemanasan global.

Selain itu, workshop audio visual juga merupakan bentuk apresiasi dari para pekerja seni untuk menuangkan kreatifitasnya sebagai bagian dari social responsibility terhadap bumi.

Menteri Negara Lingkungan Hidup, Rachmad Witoelar yang hadir dalam acara tesebut mengatakan, kegiatan ini menjadi salah satu momen penting dalam rangkaian acara menuju konferensi PBB untuk perubahan iklim pada tanggal 3-14 Desember 2007 di Bali nanti.

Meneg LH mengharapkan, pada saatnya nanti hasil karya kompetisi ini dapat digunakan sebagai media untuk mengkampanyekan lingkungan hidup di Indonesia, baik oleh Kementerian Negara Lingkungan Hidup maupun pihak lain.

Sedangkan Gandhi Sulistiyanto wakil dari Sinar Mas menegaskan, ke depan ajang seperti ini akan lebih sering diselenggarakan oleh Sinar Mas. Menurutnya, kesadaran dan kepekaan untuk hadirnya lingkungan yang lebih baik, bisa dipupuk dengan sosialisasi dan media ekspresi seperti ini.

"Kita berharap kesadaran itu akan membantu mendapatkan bumi yang lebih baik untuk ditinggali," ujar Sulistiyanto sembari menambahkan keinginannya untuk menghadirkan Al Gore ke acara tersebut, namun gagal karena pihak agen Al Gore meminta bayaran 300.000 USD hanya untuk honor Al Gore saja.

Workshop sendiri diselenggarakan di tiga kota, yaitu Jakarta, Pekanbaru, dan Denpasar. Sedangkan kompetisi tentang global warming, seperti iklan layanan masyarakat, film dokumenter, poster dan foto dengan tema Merdeka dari Kerusakan Lingkungan, dibuka mulai tanggal 13 Agustus 2007 dan ditutup tanggal 20 November 2007 tanpa dipungut biaya.

Pengumuman pemenang lomba akan dilakukan di Bali bersamaan dengan penyelenggaraan Bali Summit yang membahas tentang perubahan iklim.
(dikutip dari http://www.beritabumi.or.id)


link-link lain yang peduli soal bumi kita :
http://www.parasindonesia.com/catname.php?gid=51
http://www.pirba.ristek.go.id/str/Armi%20Susandi%20RISTEK_20_September_2007.pdf
http://www.sby.dnet.net.id/posts/hemat-energi-dominasi-hitam-di-homepage179.php
http://www.sby.dnet.net.id/posts/abcde-global-warming173.php
Tags: artikel

Jumat, 19 Februari 2010

artikel usability

Artikel ini mengenai 100 cara cara membuat website lebih mudah dinikmati pengunjung. Sy menyukai topik ini karena percaya design itu tidak harus cantik tapi pintar. Prinsip ini biasa dikenal sebagai usability. Artinya, kita sebagai designer belajar mendesain bukan untuk diri sendiri atau pun orang se profesi. Kita mendesain bagi siapa saja, terutama untuk mereka yg tidak mengenal IT dan belum terbiasa browsing internet. Berikut ini adalah beberapa hal yg sy tau berdasar pengalaman menjadi blogger dgn blog yg (anehnya) memiliki pembaca hahahah. Sementara ide lain berasal dari penelitian kecil kecilan via google analytic. Dan sisanya dari bacaan online dan diskusi offline dengan teman. Prinsip usability ini bersifat relatif. Jadi bisa menjadi tata cara yg benar. Akan tetapi bisa juga menjadi sesuatu yg debatable.
100 perinsip website usability yg sy yakini :

1.User akan melihat teks sebelum melihat gambar Aneh memang tapi beginilah adanya psikologi pembaca online. Kebanyakan orang membuka halaman website untuk mendapatkan informasi berupa teks dan bukannya gambar.
2.Fokus mata user dimulai dari sudut kiri atas halaman web Tidaklah mengherankan hal ini sebenarnya karena pada dasarnya orang orang yg menulis tulisan latin itu membaca dari kiri ke kanan. Jadi, gerakan mata saart membaca konten online juga mengikuti pattern ini. Mereka membaca sesuai gaya tulisan. Tentu saja, hal ini berlaku terbalik bila tulisan dalam huruf arab dan huruf kanji. Orang arab dan orang jepang akan mengikuti pattern baca yg berbeda pula.
3. Mulanya gerakan mata dimulai dari kiri atas sampai bagian atas terbaca sebelum bergerak ke bawah dan akhirnya ke samping kanan Umumnya user itu membaca dgn cepat. Atau istilah usabilitynya, scanning. Pembaca menscan halaman web mengikuti pattern yg mirip huruf F. Dimulai dari sudut kiri dan dinajutkan menscan keseluruhan header dan akhirnya kembali ke bagian kiri dan kemudian ke samping kanan. Begitu seterusnya sampai ke bagian bawah. Oelh karenanya, kita hrus meletakkan headline, sub headline, list daftar, highlight text pada bagian ini agar pembaca lebih mudah menemukannya.
4. Pembaca mengabaikan banner Pembaca itu pintar. Mereka tau mana yg merupakan iklan dan mana sekedar promosi. Jadi bila iklan online itu adalah sumber pemasukan website, maka harus diperhatikan psikologi ini. Salah satu kesimpulan Penelitian eye tracking adalah pengunjung mengabaikan iklan dan segala yg memiliki ciri yg sama dengannya.
5. Teks dgn Formatting dan Fonts yg keren itu rutin diabaikan Kebanyakan user berasumsi kalau mereka itu iklan dan tidak memiliki informasi yg mereka butuhkan.
Malah, penelitian membuktikan kalau pengunjung sukar menemukan informasi pada teks berwarna berukuran besar karena alam sadar mereka menguruh untuk mengabaikan teks tsb.visual mereka mengabaikannya. Oleh karenanya, pertahankan jalur baca imajiner situs kita dan hindari kemungkinan hal hal yg tidak penting menjadi pengalih perhatian pembaca. Siapapun pasti tidak ingin adanya distraksi saat baca kan ?
6. Tampilkan angka dengan angka (dan bukan huruf)
Kayaknya bagi siapapun, lebih mudah untuk menemukan informasi dalam sebuah website bila kita menulis dalam format angka dan bukannya huruf. Apalagi, umumnya user itu scanning dan bukan baca perlahan lahan. Jadi usahakan agar mereka mudah menemukan apa yg bisa membuat mereka tetap tertarik untuk membaca.
7. Ukuran Font mempengaruhi prilaku baca pembaca Apakah kamu ingin mengubah psikologi baca pengunjung ? Maka ubah ukuran font. Seandainya konten memiliki font kecil maka pembaca akan lebih fokus membaca.Sementara, bila teks memiliki font besar maka pembaca cenderung scanning (membaca cepat). Tergantung kebutuhan, kamu perlu menimbang apakah konten kamu itu lebih cocok untuk dibaca perlahan atau cepat. Tapi itninya tetap sama, yaitu kamu harus menyediakan konten berkualitas.
8. Pengunjung sudi baca subtitle bila menarik.Jangan membuat headline demi mentaati skema penulisan tertentu. Misalnya yg biasa ada di penulisan ilmiah yg selalu dimulai dgn title abstrak dan diakhiri dgn seubheadline referensi. Kita harus memastikan kalau subheadline kita itu menarik dan relevan.
9. Umumnya pembaca cuma scan bagian bawah halaman Selalu ingat pattern F dan bukannya pola huruf E. Iser jarang menyentuh bagian bawah seperti footer. Oleh karenanya bila hendak mendesain bagian footer, kita harus memperhatikan kemudahan menemukan informasi di bagian terpojok halaman web ini.
10. Paragraph pendek lebih bagus daripada yg panjang Informasi harus didesain untuk bisa dibaca cepat. Otomatis paragraph pun harus pendek pendek mengikuti tuntutan ini. Satu satunya alasan menulis panjang lebar adalah bila konteks memungkinkan.

artikel IMK

Bidang ilmu interaksi manusia dan komputer adalah ilmu yang mempelajari tentang bagaimana mendesain, mengevaluasi, dan mengimplementasikan sistem komputer yang interaktif sehingga dapat digunakan oleh manusia dengan mudah. Interaksi adalah komunikasi 2 arah antara manusia (user) dan sistem komputer. Interaksi menjadi maksimal apabila kedua belah pihak mampu memberikan stimulan dan respon (aksi & reaksi) yang saling mendukung. Jika salah satu tidak bisa, maka interaksi akan mengalami hambatan atau bahkan menuju pembiasan tujuan.
Pada artikel ini akan membahas suatu masalah yang ada hubungannya dengan IMK. Artikel ini berisi tentang mereview sebuah website dari sisi GUI. Artikel ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi untuk pengembang web (www.firman.byteact.com) .

Web mulanya adalah aplikasi untuk menyimpan dan menampilkan teks. Pertama kali diperkenalkan dan dikembangkan oleh Tim Berners-Lee pada tahun 1989.Halaman depan adalah halaman dari sebuah website yang pertama kali dilihat / dikunjungi oleh pengunjung. Halaman depan berisi tentang sesuatu hal yang paling penting untuk diberitahukan kepada pengunjung mencari informasi yang dibutuhkan dari web tersebut. Ada beberapa bagian dari halaman depan yang perlu diperbaiki, diantaranya :

- Pada warna background menu terlalu gelap dengan warna background halaman, seharusnya menggunakan warna yang lebih terang.

- Animasi gambar yang ada di atas menu sebaiknya dipindah di bawah menu saja.

- Tampilan web ini saya rasa kurang menarik terlalu biasa saja.

- adanya identitas dari si pembuat website ini.

Halaman ini tampilannya hampir sama dengan halaman depan, yang membedakan hanya kontennya saja. Pada artikel yang menjelaskan tent, ceritanya kurang lengkap sehingga pengunjung tidak mengetahui secara detail.

Faktor-faktor yang terdapat dalam IMK sangat berpengaruh dalam pembuatan website. Tanpa memperhatikan faktor-faktor tersebut website yang dibuat hanya akan menjadi website yang memenuhi hostingan di internet. Web yang baik itu web yang mengutamakan user interface. Walaupun isi web itu sudah baik namun tidak diimbangi tampilan yang baik dari sisi GUI orang yang mengunjungi web tersebut akan cepat merasa bosan dan kemungkinan tidak mengunjungi lagi web tersebut.

Pada web www.firman.byteact.com) sebetulnya dari sisi GUI sudah cukup baik namun tampilan pada setiap halamannya masih sama semua, kalau menurut saya sebaiknya di setiap halamanya tampilannya dibikin berbeda agar pengunjung web tersebut tidak merasa bosan.

artikel film I-ROBOT

Pada tahun 2035, Robot diprogram untuk dapat hidup harmonis dengan manusia dan menjadi bagian dalam kehidupan sehari-hari. Ketika seorang ilmuwan genius di perusahaan Robot Amerika ditemukan tewas. Detektif Chicago Del Spooner dipanggil untuk menyelidiki kasus ini, dipandu psikologis Robot Dr. Susan Calvin. Detektif Spooner mengungkap kemungkinan bahwa sebuah robot bisa jadi merupakan tersangka utama dalam kasus ini, namun begitu, semakin Spooner mendekati kebenaran, semakin besar ancaman bagi keselamatan dirinya yang harus ia hadapi. Dengan waktu yang semakin sempit, sebuah ancaman lebih besar mulai terjadi dan memberi tantangan atas keberadaan umat manusia. Sebuah gabungan antara film thriller dan action yang hebat, yang dikemas dalam I, Robot yang mengguncang seluruh dunia. Detektif Spooner menyelidiki kasus pembunuhan yang menimpa seorang ilmuwan genius di perusahaan robot Amerika. Dengan dipandu seorang psikolog robot Dr. Susan Calvin, ia menemukan bahwa seorang robot bisa saja menjadi tersangka utama dalam kasus ini. Dengan dimainkan oleh aktor hebat Will Smith, membuat film ini harus ditonton ! (sumber: disctarra.com)

I, Robot mungkin dapat dikatakan sebagai sebuah dejavu secara keseluruhan, tetapi dari sekian banyak cerita robot di film Hollywood yang luar biasa kali ini film ini benar-benar memberikan kejutan yang pintar dengan pemandangan yang indah , alur yang menarik serta diperankan dengan baik pula.